Dan hingga kini, masih banyak Nubuwwat yang belum terjadi. Diantaranya adalah hadist tentang penaklukan kota hebat di muka bumi ini oleh kaum muslimin.
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. - Imam Al-Ghazali
Senin, 09 September 2013
Masa Lalu dan Masa Itu
Kali ini saya akan menulis tentang sejarah. Sebelumnya kita harus tau dulu kelebihan sejarah islam. Apa kelebihan dalam sejarah islam. Dalam islam kita perlu mengenal yang namanya Nubuwwat. Nubuwwat adalah penyampaian Nabi tentang masa depan yang belum terjadi di zaman beliau,dan artinya kita sudah tau apa yang bakal terjadi di masa yang akan datang. Dan pasti akan terjadi. Tentu,karena Nubuwwat bersumber langsung dari wahyu dari wahyu.
Dan hingga kini, masih banyak Nubuwwat yang belum terjadi. Diantaranya adalah hadist tentang penaklukan kota hebat di muka bumi ini oleh kaum muslimin.
Dan hingga kini, masih banyak Nubuwwat yang belum terjadi. Diantaranya adalah hadist tentang penaklukan kota hebat di muka bumi ini oleh kaum muslimin.
Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
Masalah Ketimpangan Ekonomi Indonesia
Persoalan pemerataan
ekonomi harus dilihat dari bagaimana kita memanfaatkan sumber daya alam maupun
sumber daya manusia yang ada. Dalam pandangan indonesia tepatnya Indonesia
perlu meningkatkan sumber daya manusia yang mencapai 242.325.638 jiwa pada
tahun 2011 lalu. Tak bisa di pungkiri kurangnya pemanfaatan sumber daya manusia
di Indonesia masih kurang,salah satu faktornya adalah kurangnya pemerataan
sumber daya manusia di Indonesia.
Dalam sejarah Indonesia,pada orde baru, Indonesia belum
memiliki system pemerintahan otonomi daerah ,sehingga pembangunan hanya memfokuskan pada kota besar saja. Hal tersebut
menyebabkan kurangnya pertumbuhan ekonomi pada kota kecil tepatnya di luar
pulau jawa. Hingga saat ini banyak orang yang mengadu nasib ke jawa sehingga terjadi
ledakan penduduk di pulau jawa. Padahal sudah jelas pulau Kalimantan dan pulau
pulau lainnya memiliki sumber daya alam yang lebih dari pulau jawa.
Dari pernyataan di atas
tentu besar tanggung jawab dari pemerintah ,sehingga perlunya pemaksimalan kerja
otonomi daerah. Salah satu penanggulangannya yaitu melalui transmigrasi, Indonesia sudah sejak lama melakukan
proses transmigrasi ini untuk mencapai dua tujuan secara sekaligus. Pertama, program transmigrasi ini
dilakukan untuk dapat mengurangi kepadatan penduduk yang terdapat di pulau Jawa
yang telah memicu peningkatan pengganguran dan kemiskinan. Kedua, program transmigrasi tersebut
juga dilakukan dalam rangka mendorong proses pembangunan di daerah terbelakang
yang menjadi tujuan transmigrasi sehingga lahan yang luas tetapi belum dapat
dimanfaatkan karena keterbatasan tenaga kerja dan pemerataan ekonomi akan dapat
diatasi.
Pemerintah juga perlu bertanggung jawab atas
kebijakannya,seperti yang terjadi pada kebijakan pemerintah ibu kota,mereka
memberikan kebijakan yang memanjakan pendatang atau imigran seperti kebijakan
surat sehat dan kartu pintar yang di edarkan pemerintah DKI Jakarta. Hal
tersebut menimbulkan permasalahan yang membuat pendatang dari luar jawa
berbondong bondong ke jawa untuk mencari kehidupan yang lebih baik ,tapi
kenyataannya malah menjadikan ibu kota semakin padat.
Menyambung kebijakan pemerintah tentang kartu pintar ,kita
juga perlu memperbaiki masalah pendidikan di Indonesia. Seperti kita ketahui
banyak orang tua yang tidak mengedepankan pendidikan anak-anak mereka. Mereka
lebih memilih memperkerjakan anaknya ketimbang menyekolahkan anaknya. Lagi lagi
faktor ekonomi yang mereka permasalahkan. Tentu pemerintah harus membuka mata
mereka. Seperti kita contohkan kebijakan BLSM yang di lakukan oleh pemerintah.
Jika di perhatikan,dana BLSM hanya membantu masyarakat hanya waktu tertentu
saja. Coba kita bayangkan jika dana tersebut digunakan untuk dana
pendidikan,seperti buku ,perbaikan sekolah, peningkatan kualitas guru dan lain
sebagainya. Hal tersebut tak hanya membantu masyarakat pada waktu itu saja
,tetapi juga bisa menjadi investasi masa depan bangsa Indonesia yang lebih
baik. Tak hanya itu,tentu pendekatan pemerintah kepada masyarakat juga perlu di
tingkatkan untuk menambah motivasi masyarakat kepada perkembangan kemajuan
bangsa, bahwa mereka masih di butuhkan bangsa ini.
Dari kesimpulan di atas,pemerataan penduduk sangat
berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi Indonesia, hal tersebut sangat terlihat
jelas, juga masalah penumpukan kependudukan yang menyebabkan penumpukan
kemiskinan di ibu kota,yang sebenarnya penduduk yang menumpuk tersebut dapat
mengembangkan Sumber Daya Alam di luar jawa yang sangat melimpah,pemerintah
juga harus memberikan kebijakan yang tepat, seperti surat sehat dan kartu
pintar di wilayah wilayah yang kurang di jamah oleh pendidikan,hal tersebut
akan tercipta masyarakat yang berkualitas serta Sumber Daya Alam yang terurus
untuk menciptakan keseimbangan pemerataan ekonomi.
Langganan:
Postingan (Atom)