Minggu, 11 September 2016

H 16  Semenjak kembali ke Malang

Untuk satu hal, aku ndak pulang. Seperti tahun lalu, Idul Adha tahun ini aku akan merayakannya di Malang, mulai dari Shalat Ied di lapangan rektorat, nunggu paket daging dari boyolali, dan entah akan sama seperti tahun lalu, mungkin tahun ini juga ndak dapet jatah daging XD. Daging mulu yang di bicarakan, yang terberat dan terlewatkan  adalah ndak bisa bakar-bakar bareng serumah.

Sudah 2 minggu lebih aku kembali ke rutinitas di malang. Sudah seminggu perkuliahan berjalan. Setelah dua bulan nganggur ria di boyolali, sampai malang langsung di tembak dengan berbagai kegiatan, dan banyak juga yang ku abaikan. Masih aras-aras en. Semoga segera terbiasa dengan kegiatan di sini, toh setahun yang lalu, dinamika-dinamika baik di kampus maupun di luar juga sudah kulalui. walau banyak blunder juga. Semoga untuk kedepan, bisa terlalui dengan lancar, dikuatkan punggung untuk mengemban amanah lainnya. Aamiin Ya Rabb T.T

Banyak yang terlalui semenjak meninggalkan rumah, melaui satu tahun di Malang. Adek-adek sudah gede-gede, sudah mulai melalui kompleks nya dunia remaja. Ayub yang mulai neko-neko dalam kehidupan nya di Nuris, sedih tapi tak apa, biarlah jadi pelajaran, biar terlampaui fase neko-neko nya, toh tak terhitung juga masalah ku waktu di SMP, InsyaAllah aku yakin, ia akan tambah matang dibanding anak-anak yang lainnya.

Hani, sudah lama sekali aku menganggapnya anak-anak. Sampai tak terasa, ia sudah menjadi gadis di usia nya yang hampir menginjak 15 tahun, tahun depan sudah SMA. Ndak terasa ia akan melalui fase 4 tahunku yang lalu. Yapp semoga di usia yang hampir 15 tahun ini diberi keistiqomahan dalam menjaga diri. Aku sempat ragu, tapi ada sifat lurus "hanif" dalam dirinya. Aku yakin ia yang ndak banyak masalah kedepannya.

Hudza, ia adalah sosok yang aku pun perlu belajar banyak darinya, dia lebih matang diusia nya yang menginjak 17 tahun. Ia melampaui ekspektasi ku. Tak ada lagi keraguan bahwa suatu saat ia akan melampaui kakaknya yang satu ini. Semoga di beri kemudahan dalam segala urusannya. Barakallah Wa Innalillah, amanahnya sebagai Pembantu utama OSIS SMAIT NH. Tak pernah terbetik sedikit pun ia akan melebihi ekspektasi ku. Tak ada pesan khusus karena Ia akan melampaui ku dengan caranya sendiri. Yupp aku tak bisa memungkiri bahwa aku bangga padanya.

Untuk kedua mas-mas ku, Mas Usam dan Mas Ahmad tak ada ungkapan kecuali kebanggaan, bahwa sudah hampir melampaui studi masing-masing. Mas Usam yang menjadi contoh ideal sebagai kakak pertama, yang sekarang sedang menyelesaikan studi S2 nya. Semoga dimudahkan segala urusannya di bogor, jangan berhenti menginspirasi, ditunggu karya nya sebagai peneliti :D Oh ya, gek ndang nikah.

Untuk Mas Ahmad, di usia nya yang ke 21, tetap jadi perekat antara saudara satu dan yang lainnya, karena pada akhirnya aku tau ndak ada yang dapat mencairkan suasana keluarga tanpa kehadiranmu. Terimakasih telah menjadi penuntun segala polemik di kehidupanku, di malang, maupun di boyolali, semenjak dahulu. Semoga dipermudah segala urusan, termasuk lulus tahun depan, InsyaAllah :)

Mungkin seperti itu, luangkan waktu untuk saling mendoakan, jaga soliditas antar kita daan See You On The Top InsyaAllah.

00.15