Rabu, 05 November 2014

Selayaknya Pemuda

Namanya Ali bin Abi Thalib. Beliau masuk islam pada umur 13 serta menjadi komandan perang badar pada umur 20an. Namanya Usamah bin Zaid. Pada usia 18 tahun beliau mengalahkan romawi dengan memimpin ribuan pasukannya. Anak dari Zaid bin Haritsah langsung di tarbiyah Rosulullah. Namanya Muhammad bin Murad. Beliau menaklukkan imperium terbesar pada zamannya-konstantinopel pada umur 21 tahun. Tak lupa Ulama ternama Imam Syafi’i. Ia sudah di ijinkan memberikan fatwa pada umur 15. Karena luas keilmuannya.

Pemuda adalah masa depan sebuah bangsa. Maka ketika kita ingin melihat masa depan suatu bangsa,salah satunya adalah lihatlah dari pemudanya terlebih dahulu. Tak ayal islam bisa menguasai peradaban hingga berabad-abad. Karena pada saat itu pemuda memiliki andil besar dalam perkembangan peradaban. Beberapanya yaitu yang sudah saya sebutkan diatas.

Sungguh pemuda adalah pilar dalam kebangkitan islam saat ini. Sayangnya peran pemuda dalam islam baru terdominasi di masa lalu. Di saat pemuda pada zaman terdahulu berlomba-lomba berkarya. Pemuda zaman ini malah terlena dalam lautan hiburan. Sangat kontras dan menyakitkan memang. Sehingga tugas kita sebagai kaum musimin khususnya sesama pemuda untuk mengatasinya bersama.

Wahai Pemuda!

Bangunlah,sesungguhnya Allah telah menyelipkan karakter perubahan pada diri kalian. Kritis setiap apa yang terjadi. Inovatif dalam menemukan hal yang baru. Serta reaktif atas setiap permasalahan yang datang. Sehingga tertumpuk jiwa-jiwa mujaddid pada diri kalian.

Wahai Pemuda!

Bangunlah,karena kalian adalah harapan bagi umat serta dunya ini. Sungguh dunya telah menunggu terbitnya perjuanganmu,manisnya karyamu serta kehormatan islam atas kebangkitanmu. Sungguh dunya merindukan semua itu.

Wahai Pemuda!

Tidakkan kau ingin menyusul derap langkah pemuda. Pemuda terdahulu yang menggemakan islam. Menggelorakan semangat berkaya karnaNya. Serta mengangkat izzah-izzah islam pada zamannya.

“Engkau adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk umat manusia menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah”
(Ali Imran: 110)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar