Rabu, 12 Oktober 2016

Aku bingung memulai dari mana.
 
Pertengahan malam sudah biasa menemani keseharian. Sisa-sisa petrikor masih tercium, bekas hujan tadi sore. Akhir-akhir ini banyak kejadian besar yang terlewati. Mukhayam telah berlalu, binaan sudah mulai di survei, dan tentunya keputusan besar yang belum terbiasa sampai detik ini, semuanya masih menggelayuti pikiranku. Hey, aku masih terjebak dengan "last seen" mu setiap pagi. Semoga segera terbiasa, InsyaAllah.

Ada banyak hal yang kurindukan, tentang semua hal yang telah terlalui. Menjadi konsekuensi karena kita- lebih tepatnya aku, telah mengambil keputusan yang salah dari awal, aku menyesal telah membuat langkah awal yang salah, maafkan aku karena telah membawa kepada kutub yang memalingkan mu dari jalan yang seharusnya, aku minta maaf. Ya, sungguh aku minta maaf. 

Atau mungkin aku yang ke ge er an, bahwa ternyata kamu sudah terbiasa. Kamu tidak masalah dari semua yang aku putuskan, itu malah yang seharusnya terjadi. Tak apa, yang jelas aku sudah meminta maaf, karena aku menyesal telah memulai segalanya, jadi walaupun kamu ndak membalas pesan ku terdahulu, semua telah usai bagi diriku sendiri, tak ada yang perlu ku sampaikan lagi.

00:23
InsyaAllah Terbiasa di ribuan malam selanjutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar